Antisipasi Kenaikan Harga Pangan, BI Sultra Gelar Pasar Murah dan Luncurkan Gerakan 'Tabe Di'

- Selasa, 23 Agustus 2022 | 16:25 WIB
Antisipasi Kenaikan Harga Pangan, BI Sultra Gelar Pasar Murah dan Luncurkan Gerakan 'Tabe Di' (Hallosultramedia/Dok. istimewa )
Antisipasi Kenaikan Harga Pangan, BI Sultra Gelar Pasar Murah dan Luncurkan Gerakan 'Tabe Di' (Hallosultramedia/Dok. istimewa )

HALLO SULTRA - Antisipasi kenaikan harga komoditas pangan, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) gandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra luncurkan gerakan Tabe Di (tanam cabe Kendalikan Inflasi).

Selain meluncurkan gerakan Tabe Di, BI Sultra bersama Pemprov Sultra menggelar pasar murah selama 22 hingga 23 Agustus 2022, di Pelataran Tugu Eks MTQ Kendari.

Penjabat (Pj) Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, Asrun Lio menyampaikan, memprediksi Sultra kedepan akan menghadapi ancaman kenaikan inflasi. 

Baca Juga: Pemuda 18 Tahun Diringkus Setelah 2 Kali Ambil Paket Sabu, Kepada Polisi Mengaku Khilaf

Menurut Asrun Lio, penyabab utama terjadinya kenaikan inflasi didorong oleh kenaikan harga komoditas pangan seperti cabe, bawang merah. 

Hal tersebut berdasarkan data inflasi Juli 2022 sebesar 2,8 persen atau tahunan sebesar 5,98 persen. 

"Hal ini harus menjadi perhatian kita semua, karena jika inflasi terus meningkat dan tidak bisa dikendalikan. Maka akan berdampak langsung pada masyarakat," kata Asrun Lio.

Baca Juga: BI Kenalkan Tujuh Pecahan Uang Kertas Baru, Berikut Keunggulannya

Asrun berharap pasar murah tersebut dapat memberikan manfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Juga ikut mendorong terwujudnya gerakan pengendalian inflasi pangan di Sultra.

Pada kesempatan itu, Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya, mengatakan pasar murah sebagai respon untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga komoditas pangan. 

Doni mengungkapkan bahwa beberapa bulan terakhir harga pangan, terutama di Kota Kendari dan kabupaten lainnya cukup mengalami kenaikan.

Baca Juga: Pengguna QRIS di Sultra Meningkat 50 Persen

"Dengan pasar murah ini, insya Allah harga-harga yang tadinya lumayan tinggi pada akhirnya bisa turun secara bertahap. Selain untuk menekan harga, juga membangun optimisme bahwa ketersediaan pangan itu masih ada," ujar Doni.

Lanjut, Doni mengatakan, gerakan Tabe Di, yang diluncurkan untuk memastikan pasokan cabe bisa dipenuhi sendiri dari produksi di Kendari.

"Bibitnya cabe ini kita pasok dari toko-toko tani yang ada di Kendari. Kita sebar nanti ada 5.000 bibit cabe," kata Doni. 

Halaman:

Editor: Mita Ayu Wulandari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kala Kebaikan Tambang Terhalang Pemahaman

Senin, 17 Oktober 2022 | 14:43 WIB

Terpopuler

X