HALLO SULTRA - American Sleep Association menyebut 50 sampai 70 juta orang dewasa di Amerika Serikat memiliki gangguan tidur. Setidaknya 25 juta memiliki apnea tidur obstruktif (OSA).
OSA merupakan kondisi dimana otot di bagian belakang tenggorokan terlalu rileks untuk memungkinkan pernapasan teratur. Studi menunjukkan bahwa OSA terkait dengan beberapa kondisi kardiovaskular.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pola tidur yang sehat mengurangi risiko kardiovaskular, bahkan di antara mereka yang memiliki risiko genetik tinggi.
Baca Juga: PT BMI Diduga Menambang di Kawasan Hutan Konawe Utara Tanpa IPPKH
Sebagian besar penelitian yang meneliti hubungan antara kualitas tidur dan risiko kardiovaskular berfokus pada satu dimensi tidur: durasi tidur atau sleep apnea. Efek gabungan dari beberapa dimensi tidur pada kesehatan kardiovaskular tetap dipelajari.
Baru-baru ini, para peneliti dari French National Institute of Health and Medical Research di Paris Prancis, menyelidiki efek gabungan dari beberapa kebiasaan tidur pada kejadian kondisi kardiovaskular.
Mereka menemukan bahwa skor tidur yang lebih sehat secara keseluruhan dikaitkan dengan risiko kardiovaskular dan stroke yang lebih rendah.
Baca Juga: Telkomsel Ajak 158 Pelanggan di Kendari Nobar Film Molulo 2
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan antara 2008 dan 2011 dari 7.203 pria dan wanita berusia antara 50 dan 75 tahun. Semua bebas dari kondisi kardiovaskular pada awal penelitian.
Artikel Terkait
Daun Jambu Biji Dapat Hilangkan Rasa Sakit Gigi
Waspada Gangguan Mata Pada Usia 40 Tahun
Waspada, Empat Tanda Gangguan Kesehatan Ketika Bangun Tidur
Senggama Terputus Hanya 78 Persen Cegah Kehamilan
Konsumsi Ikan Sesuai Standar Menurunkan Risiko Penyakit Jantung